ANALISIS BIAYA PRODUKSI ALAT PERAJANG UBI DENGAN METODE BREAK EVENT POINT

Hermanto MZ, Togar P.O. Sianipar, Herman Ahmad

Abstract


Ubi yang merupakan bahan pangan ketiga setelah padi dan jagung,dimana bahan pokok tersebut mudah rusak dan menjadi busuk dalam jangkawaktu 2 sampai 5 hari setelah panen bila tidak mendapatkan perlakuan pascapanen dengan baik. Sekarang ini banyak dijumpai penjual keripik ubi yang umumnya dibuat atau dikerjakan dirumah-rumah sebagai industri rumah tangga, artinya masih jarang sebuah pabrik besar yang khusus memproduksi keripik ubi. Untuk mendapatkan potongan keripik ubi tipis tersebut, masihjarang suatu alat mekanisme yang efisien pada proses pembuatannya. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui Harga Pokok Produksi (HPP), harga jual, dan titik impas dari analisis biaya produksi dengan metode Break Event Point (BEP) pada pembuatan alat perajang ubi. Hasil analisis menunjukkan bahwa HPP sebesar Rp. 1.334.655, harga jual Rp. 1.750.000 dengan keuntungan Rp. 415.000 untuk 1 unit produk dan BEP tercapai pada penjualan produk sebanyak 16 unit atau penerimaan dalam rupiah sebesar Rp.27.301.757.
Kata kunci: break event point , harga jual, harga pokok produksi


Full Text:

PDF (Indonesian)


DOI: http://dx.doi.org/10.52333%2Fdestek.v6i2.397

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

p.ISSN:2303-212X

e.ISSN:2503-5398