MANAJEMEN AIR IRIGASI DITINJAU DARI SISI PETANI

Binsar Manurung

Abstract


Bendung Muara Riben adalah sumber utama penyediaan air untuk daerah irigasi Muara Riben seluas 2634 ha, yang tersebar di 15 petak tersier. Pada saat-saat musim kering, air yang tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan, yang mengakibatkan segala petani gagal panen, serta mengakibatkan konflik kebutuhan air. Manajemen yang telah dilakukan untuk pemberian air ke 15 petak tersier tersebut masih terlalu sederhana dan tidak memperhatikan keterkaitan jaringan irigasi secara terpadu dengan ketersedian air irigasi efektif, sehingga hasil yang diperoleh tidak mencapai optimal. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan strategi-strategi yang akan dilakukan serta memprogramkan pembagian air sebagai acuan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Penelitian manajemen air irigasi di tinjau dari sisi petani di daerah irigasi Muara Riben, dilakukan dengan membagikan kuesioner untuk 100 responden, dari 15 organisasi P3A. Kuesioner terdiri atas 40 pertanyaan yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu 20 pertanyaan berhubungan dengan faktor-faktor internal  (faktor-faktor dari dalam organisasi P3A itu sendiri) dan 20 pertanyaan lagi dengan faktor-faktor eksternal (faktor-faktor dari luar organisasi P3A). Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunities and Threat atau Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman) yang dipakai untuk menentukan strategi pengelolaan air irigasi. Berdasarkan simulasi jadwal tanam dengan menggunakan faktor K (K adalah perbandingan debit tersedia dengan debit kebutuhan), maka jadwal tanam optimum untuk golongan I dimulai pada bulan Oktober ke II, dengan pola tanam PadiPadi-Palawija, sedangkan untuk golongan II dimulai pada November ke II, dengan pola tanah Padi-Palawija-Padi. Hasil analisis SWOT menghasilkan faktor insternal = 2,77 dan faktor eksternal = 1,89. Angka tersebut menunjukkan bahwa pengaruh manajemen organisasi P3A (internal) masih lebih tinggi dibanding dengan pengaruh dari luar organisasi P3A (eksternal). Hal ini mencerminkan peluang keberhasilan organisasi P3A cukup tinggi apabila kekuatan dan peluang dimanfaatkan dan ada usaha mengurangi kelemahan dan ancaman yang ada. Dari beberapa faktor tersebut akhirnya dapat dibuat pedoman pembagian air bagi pengurus P3A.

Kata Kunci: Petani, Manajemen, Irigasi Air.


Full Text:

PDF (Indonesian)


DOI: http://dx.doi.org/10.52333%2Fdestek.v5i1.360

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

p.ISSN:2303-212X

e.ISSN:2503-5398